Alasan lebih cepat naik gaji atau bisa raih jabatan lebih tinggi jadi penyebab seseorang selalu pindah kerja dalam karir. Harus dipahami, ada trik untuk melakukannya.
Berbeda dengan generasi orangtua kita dulu di mana seseorang bisa bekerja belasan hingga puluhan tahun di sebuah perusahaan, generasi muda saat ini mudah berpindah-pindah pekerjaan. Kebiasaan berpindah pekerjaan ini rupanya ada istilahnya, yakni “kutu loncat”.
Ya berpindah pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun atau hitungan bulanan sudah dianggap wajar. Alasannya karena mendapat tawaran yang lebih baik atau sekedar tidak betah dengan lingkungan kantor lama.
Anggapan tidak loyal, tidak punya komitmen, atau tidak profesional menjadi risiko si kutu loncat. Namun praktik ini tetap diminati karena berbagai kelebihannya.
Berpindah pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun atau hitungan bulanan sudah dianggap wajar. Alasannya, karena mendapat tawaran yang lebih baik atau sekedar tidak betah dengan lingkungan kantor lama.
Anggapan tidak loyal, tidak punya komitmen, atau tidak profesional menjadi risiko si kutu loncat. Namun, praktik ini tetap diminati karena berbagai kelebihannya. Ini keuntungan jadi kutu loncat seperti dikutip Cekaja.com.
Ada orang yang usianya belum 30 tahun, namun kariernya sudah terbilang sukses. Ada juga yang sudah mendekati 40 tahun tapi posisinya masih di situ-situ saja. Bagi yang bekerja di instansi pemerintah, naik jabatan bisa dibilang hal yang cukup sulit dilakukan.
Jabatan baru kosong ketika bos pensiun atau mengundurkan diri. Selain itu proses seleksi PNS yang panjang disertai ikatan dinas membuat pekerja di wilayah ini sulit menjadi untuk naik ke posisi lebih tinggi. Apalagi mesti pindah pekerjaan.
Baca juga : 1000 Guru dan KFC Berantas Buta Huruf Anak-anak di Pedalaman Dengan Cara bagi Susu,Telur,Bubur, Tindakan ini Sangat Menginspirasi Semua Orang
Namun bagi yang bekerja di sektor swasta, justru karier bisa cepat menanjak dengan berpindah pekerjaan atau jadi kutu loncat dengan melamar ke posisi karier yang lebih tinggi. Misalnya kalau kita sudah miliki pengalaman lebih dari 2 tahun, maka kita dapat melamar untuk posisi yang lebih tinggi seperti jabatan supervisor, koordinator, atau manajer.
Kuncinya adalah yakin dan percaya diri dengan kemampuan. Hal penting yang harus dicatat ketika melakukannya, bekerja bukan hanya untuk mendapatkan uang, tapi juga ilmu dan pengalaman.
Ada kantor yang menaikkan gajinya setiap setahun sekali. Ada juga kantor yang menaikkan gaji karyawan berdasarkan performa. Ada juga yang tidak menaikkan gaji karyawan sampai karyawan sendiri yang inisiatif memintanya.
Kalau sudah bekerja bertahun-tahun tapi gaji belum naik-naik padahal sudah minta kenaikan, ini merupakan sinyal kalau kita harus pindah.
Baca juga : Astagfirullah, Bocah 13 yang Dihamili Pamannya Sendiri, Dikabarkan Sudah Melahirkan Tapi Bayi Tersebut Meninggal Usia 2 Hari
Saat wawancara kerja, kita bisa mengajukan gaji lebih tinggi dari gaji saat ini. Inilah kenapa berpindah pekerjaan sering jadi cara untuk bisa mendapatkan gaji lebih tinggi dibanding mereka yang bertahan di satu perusahaan selama beberapa tahun.
Kesempatan karier yang terpasang di berbagai situs lowongan kerja biasanya mencari seseorang yang sudah berpengalaman 1-2 tahun bekerja. Pengalaman kerja membuat daya tawar kita makin tinggi di depan pewawancara. Apalagi kalau sebelumnya kita bekerja di perusahaan bonafit. Jangan lupa kantongi surat rekomendasi atasan supaya lebih meyakinkan.
Seorang kutu loncat akan memiliki kemampuan adaptasi yang cepat karena seringnya berpindah-pindah lingkungan kerja. Ini juga memberikan wawasan tentang budaya perusahaan dan iklim kerja yang pastinya berbeda-beda.
Baca juga : Gaji Pas-pasan? Tidak Sesuai Dengan Apa yang Kita Inginkan? Baca Hadis Ini !!
Wawasan ini bisa menjadi bekal saat ingin menapaki pekerjaan yang lebih tinggi. Bisa juga menjadi bekal saat ingin membuat perusahaan sendiri nanti.
Fenomena yang lebih mengejutkan lagi di kalangan pekerja dari generasi milenial yaitu banyak diantara mereka yang hanya bisa bertahan di satu perusahaan hanya dalam hitungan bulan.
Namun, tahukah Anda bahwa pindah-pindah kerja selain memberikan keuntungan, ada juga efek buruk bagi yang melakukan. Naah, bagi Anda yang suka pindah-pindah kerja.
Berbeda dengan generasi orangtua kita dulu di mana seseorang bisa bekerja belasan hingga puluhan tahun di sebuah perusahaan, generasi muda saat ini mudah berpindah-pindah pekerjaan. Kebiasaan berpindah pekerjaan ini rupanya ada istilahnya, yakni “kutu loncat”.
Ya berpindah pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun atau hitungan bulanan sudah dianggap wajar. Alasannya karena mendapat tawaran yang lebih baik atau sekedar tidak betah dengan lingkungan kantor lama.
Anggapan tidak loyal, tidak punya komitmen, atau tidak profesional menjadi risiko si kutu loncat. Namun praktik ini tetap diminati karena berbagai kelebihannya.
Berpindah pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun atau hitungan bulanan sudah dianggap wajar. Alasannya, karena mendapat tawaran yang lebih baik atau sekedar tidak betah dengan lingkungan kantor lama.
Anggapan tidak loyal, tidak punya komitmen, atau tidak profesional menjadi risiko si kutu loncat. Namun, praktik ini tetap diminati karena berbagai kelebihannya. Ini keuntungan jadi kutu loncat seperti dikutip Cekaja.com.
1. Dapat jabatan lebih tinggi
Ada orang yang usianya belum 30 tahun, namun kariernya sudah terbilang sukses. Ada juga yang sudah mendekati 40 tahun tapi posisinya masih di situ-situ saja. Bagi yang bekerja di instansi pemerintah, naik jabatan bisa dibilang hal yang cukup sulit dilakukan.
Jabatan baru kosong ketika bos pensiun atau mengundurkan diri. Selain itu proses seleksi PNS yang panjang disertai ikatan dinas membuat pekerja di wilayah ini sulit menjadi untuk naik ke posisi lebih tinggi. Apalagi mesti pindah pekerjaan.
Baca juga : 1000 Guru dan KFC Berantas Buta Huruf Anak-anak di Pedalaman Dengan Cara bagi Susu,Telur,Bubur, Tindakan ini Sangat Menginspirasi Semua Orang
Namun bagi yang bekerja di sektor swasta, justru karier bisa cepat menanjak dengan berpindah pekerjaan atau jadi kutu loncat dengan melamar ke posisi karier yang lebih tinggi. Misalnya kalau kita sudah miliki pengalaman lebih dari 2 tahun, maka kita dapat melamar untuk posisi yang lebih tinggi seperti jabatan supervisor, koordinator, atau manajer.
Kuncinya adalah yakin dan percaya diri dengan kemampuan. Hal penting yang harus dicatat ketika melakukannya, bekerja bukan hanya untuk mendapatkan uang, tapi juga ilmu dan pengalaman.
2. Gaji lebih tinggi
Ada kantor yang menaikkan gajinya setiap setahun sekali. Ada juga kantor yang menaikkan gaji karyawan berdasarkan performa. Ada juga yang tidak menaikkan gaji karyawan sampai karyawan sendiri yang inisiatif memintanya.
Kalau sudah bekerja bertahun-tahun tapi gaji belum naik-naik padahal sudah minta kenaikan, ini merupakan sinyal kalau kita harus pindah.
Baca juga : Astagfirullah, Bocah 13 yang Dihamili Pamannya Sendiri, Dikabarkan Sudah Melahirkan Tapi Bayi Tersebut Meninggal Usia 2 Hari
Saat wawancara kerja, kita bisa mengajukan gaji lebih tinggi dari gaji saat ini. Inilah kenapa berpindah pekerjaan sering jadi cara untuk bisa mendapatkan gaji lebih tinggi dibanding mereka yang bertahan di satu perusahaan selama beberapa tahun.
3. Punya daya tawar tinggi
Kesempatan karier yang terpasang di berbagai situs lowongan kerja biasanya mencari seseorang yang sudah berpengalaman 1-2 tahun bekerja. Pengalaman kerja membuat daya tawar kita makin tinggi di depan pewawancara. Apalagi kalau sebelumnya kita bekerja di perusahaan bonafit. Jangan lupa kantongi surat rekomendasi atasan supaya lebih meyakinkan.
4. Kemampuan adaptasi cepat
Seorang kutu loncat akan memiliki kemampuan adaptasi yang cepat karena seringnya berpindah-pindah lingkungan kerja. Ini juga memberikan wawasan tentang budaya perusahaan dan iklim kerja yang pastinya berbeda-beda.
Baca juga : Gaji Pas-pasan? Tidak Sesuai Dengan Apa yang Kita Inginkan? Baca Hadis Ini !!
Wawasan ini bisa menjadi bekal saat ingin menapaki pekerjaan yang lebih tinggi. Bisa juga menjadi bekal saat ingin membuat perusahaan sendiri nanti.
Fenomena yang lebih mengejutkan lagi di kalangan pekerja dari generasi milenial yaitu banyak diantara mereka yang hanya bisa bertahan di satu perusahaan hanya dalam hitungan bulan.
Namun, tahukah Anda bahwa pindah-pindah kerja selain memberikan keuntungan, ada juga efek buruk bagi yang melakukan. Naah, bagi Anda yang suka pindah-pindah kerja.
EmoticonEmoticon