Pasti sewaktu kecil kalian pernah melakukan hal ini ? ngaku aja..
Anak-anak memang belum mengerti apa yang sedang dilakukan oleh orang tuanya, mereka menganggap yang dilakukan orang tuanya adalah sedang bermain bersamanya. sehingga mereka mencoba menganggunya
Pasti ada rasa kesal dan jengkel pada saat itu, tetapi sungguh itu menjadi suatu hal yang sangat indah.
Dan hal yang sama pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW,
Dan hal yang sama pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW,
Disampaikan oleh Syaddad bin Hadi, ketika itu Rasulullah mengimami shalat di siang hari –Dhuhur atau Ashar. Dalam shalatnya kala itu, beliau menyertakan salah satu cucunya –Hasan atau Husain. Syaddad kala itu turut menjadi makmum dalam shalat tersebut.
Nabi Saw meletakkan cucunya (di samping beliau), lalu beliau bertakbir.” Shalat pun didirikan. Kemudian, beliau melamakan salah satu sujud dalam rakaat tersebut. Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad ini, “Beliau melamakan salah satu sujudnya, sehingga aku mengangkat kepalaku.”
Baca juga : 8 Dampak Buruk ini Alasan Kenapa Pacaran Diharamkan
Baca juga : 8 Dampak Buruk ini Alasan Kenapa Pacaran Diharamkan
Maksudnya, Syaddad menganggkat kepala karena mengira bahwa Rasulullah sudah bangun dari sujud dengan suara yang lirih sehingga Syaddad tidak mendengar suara Rasul. Ternyata, Rasulullah Saw masih dalam keadaan sujud. Namun, “Aku melihat anak itu (cucu Nabi) tengah berada di atas punggung Rasulullah Saw.” Lantaran Nabi masih dalam keadaan sujud, Syaddad pun kembali ke posisi sujud seperti sedia kala.
Seusai shalat, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan pula oleh Imam an-Nasa’i ini, “Wahai Rasulullah, dalam salah satu sujudmu tadi, engkau sujud dengan lama,” demikian kata sahabat. Lanjut mereka, “Sehingga kami mengira ada sesuatu yang terjadi. Apakah ada wahyu yang sedang diturunkan kepadamu?”
Jawab sang Nabi lugas, “Semua itu tidak terjadi,” akan tetapi, lanjut beliau, “anakku (cucuku) ini telah menaiki punggungku.” Jadi, itulah alasan mengapa baginda Rasulullah Saw melamakan salah satu sujudnya. Pungkas beliau menerangkan, “Sehingga aku tidak ingin memotongnya sampai ia puas.”
Begitulah kasih sayang Rasulullah Saw yang sempurna. Beliau amat memerhatikan kondidi psikis anak-anak, pun dalam shalatnya. Beliau betul-betul membuat perasaan anak-anak nyaman dengan perlakuan yang amat lembut.
Dalam setiap perbuatan atau tindakan pasti ada hikmahnya, persitiwa seperti ini akan membuat anak kita menjadi paham dan mengerti apa yang dilakukan orang tuanya dan seiring bertambahnya usia mereka akan menirukan dan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya.
EmoticonEmoticon